10 Negara Terkaya di Dunia 2021 Berdasarkan PDB

0
103
negara terkaya

Indoissue.com – Peringkat kekayaan negara yang disusun berikut ini, didasarkan pada produk domestik bruto atau PDB atas dasar paritas daya beli per kapita tertinggi, yang kemudian masuk dalam kategori negara terkaya di dunia.

Kenapa berdasarkan PDB? Karena PDB mengukur kekayaan negara-negara yang bersumber dari pendapatan ekspor, pendapatan per kapita, konsumsi, dan nilai barang dan jasa yang dihasilkan negara terkaya tersebut dalam rentang waktu satu tahun.

Menetapkan tolok ukur menurut metrik serta menetapkan parameter yang sama di seluruh level tersebut membuat PDB begitu populer dalam menunjukkan dan membandingkan kekayaan tiap-tiap negara.

PDB per kapita adalah kekayaan negara yang kemudian dibagi dengan jumlah penduduk di negara tersebut, yang merupakan pengukuran berkualitas yang dapat memberikan wawasan tentang kualitas hidup di suatu negara.

Jika PDB per kapita tinggi, tentu seiring dengan kualitas yang dapat menunjukkan kekayaan dan kemakmuran penduduk di negara tersebut.

Berikut adalah peringkat 10 negara terkaya (dan dua wilayah) di dunia, menggunakan PDB per kapita mereka dalam nilai dolar internasional, dimana nilai dolar internasional adalah unit pengukuran yang rasional, sebanding dengan nilai kekayaan di negara-negara dengan mata uang yang berbeda-beda.

negara terkaya

10. Denmark

  • PDB per kapita: US$ 58,932
  • Populasi: 5.819.562 jiwa

SKOR kebebasan ekonomi (economic freedom score) Denmark berada pada angka 77,8, menjadikan ekonominya sebagai yang paling bebas ke-10 dalam Indeks 2021.

Skor keseluruhannya menurun 0,5 poin, terutama karena penurunan kebebasan tenaga kerja. Denmark berada di peringkat 5 di antara 45 negara di kawasan Eropa, dan skor keseluruhannya di atas rata-rata regional dan dunia.

Jika bukan karena sejarahnya dengan nilai yang sangat rendah untuk beban pajak dan pengeluaran pemerintah, ekonomi Denmark akan dinilai bebas.

Kerajaan Denmark memiliki ekonomi berbasis layanan yang modern dan kompetitif secara internasional, yang juga berarti bahwa selama pandemi, keuangan rumah tangga dan publik tidak terlalu terpengaruh dibandingkan dengan negara lain yang sangat bergantung pada kegiatan manufaktur, pariwisata, atau ekspor produk minyak bumi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini