Abdul Qadeer Khan, Bapak Bom Nuklir Pakistan Meninggal Dunia di usia 85 Tahun

0
91
abdul qadeer

Indoissue.com – Pria yang dianggap sebagai “bapak bom nuklir Pakistan”, Dr Abdul Qadeer Khan, telah meninggal pada usia 85 tahun setelah dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Dr Khan dipuji sebagai pahlawan nasional, karena mengubah negaranya menjadi kekuatan nuklir Islam pertama di dunia.

Tapi dia juga terkenal karena menyelundupkan rahasia nuklir ke negara-negara termasuk Korea Utara dan Iran.

Atas kematiannya, Perdana Menteri Imran Khan sampai-sampai mengatakan, Pakistan telah kehilangan “ikon nasional”.

“Dia dicintai oleh bangsa kita karena kontribusi kritisnya dalam menjadikan kita negara senjata nuklir,” tweet perdana menteri itu.

Seberapa penting kah Abdul Qadeer Khanbagi Pakistan?

Ilmuwan itu berperan penting dalam mendirikan pabrik pengayaan nuklir pertama Pakistan di Kahuta dekat Islamabad. Dan berkat jasanya, pada tahun 1998, negara itu telah melakukan uji coba nuklir pertamanya.

Pekerjaan Dr abdul qadeer Khan membantu menyegel tempat Pakistan sebagai kekuatan nuklir ketujuh di dunia dan memicu kegembiraan nasional.

Pernah ditangkap karena dianggap mata-mata oleh Pakistan

Tapi dia ditangkap pada tahun 2004 karena berbagi teknologi nuklir secara ilegal dengan Iran, Libya dan Korea Utara.

Pengungkapan bahwa dia telah menyampaikan rahasia nuklir ke negara lain mengejutkan Pakistan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Dr Khan menyampaikan “penyesalan terdalam dan permintaan maaf tanpa syarat”.

Dr Khan diampuni oleh presiden Pakistan saat itu, Pervez Musharraf, tetapi dia ditahan dengan status tahanan rumah hingga 2009.

Simbol kebanggan Pakistan

Kelonggaran perlakuannya membuat marah banyak orang di Barat, di mana ia dijuluki “proliferator nuklir terbesar sepanjang masa”.

Namun di Pakistan ia tetap menjadi simbol kebanggaan atas perannya dalam meningkatkan keamanan nasionalnya.

“Dia membantu kami mengembangkan pencegahan nuklir yang menyelamatkan bangsa dan bangsa yang bersyukur tidak akan pernah melupakan jasanya,” kata Presiden Arif Alvi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini