Indoissue.com – Pada pidatonya di acara #MerdekaWebinar bertajuk “Visi Indonesia 2045, Tantangan Pandemi dan Dunia Berubah” yang diselenggarakan oleh Developing Countries Studies Center (DCSC ASIA), Selasa (31/8/2021). Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono secara khusus menyinggung tentang perubahan-perubahan dunia di abad 21 yang sangat cepat.
Pada tataran yang lebih luas, dunia kita juga terus berubah dengan cepat di abad 21 ini. Sekitar enam tahun yang lalu saya membaca buku berjudul “Leadership 2030” yang memproyeksikan “Six Megatrends”, enam tren perubahan besar di dunia yang patut kita uji dan antisipasi bersama. Di antaranya adalah “globalization 2.0”, dimana akan terjadi perubahan dan pergeseran kekuatan ekonomi dunia; dari Amerika Serikat dan Eropa, ke Tiongkok, dan sejumlah developing and emerging markets lainnya di Asia, termasuk Indonesia”. ujar AHY.
Tren lainnya yang dikupas AHY adalah “environmental crisis”, dimana akibat bertambahnya penduduk bumi, akan terjadi kelangkaan sumber daya alam, yang berpotensi pada terjadinya gesekan dan konflik antar bangsa dalam memperebutkan sumber-sumber energi tak terbarukan, juga sumber pangan, dan air bersih; diperburuk dengan dampak dari global warming and climate change. . Selain krisis bumi dan lingkungan hidup, masyarakat dunia juga dipaksa untuk dapat terus beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi yang begitu cepat dan dramatis, khususnya di bidang informasi dan komunikasi, serta kemajuan dalam nanotechnology dan biotechnology.
Menurut Ketua Umum Partai Demokrat itu, kompetisi di abad 21 dijamin menjadi semakin sengit dan kompleks. Namun, jika sukses berdaptasi, maka sebenarnya banyak peluang bagi bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia, untuk melakukan lompatan-lompatan transformasi menjadi bangsa yang maju, makmur, dan sejahtera, dengan peradaban yang tinggi.
AHY mengajak untuk kita sebagai bangsa bersiap dan beradaptasi untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin kompleks ini. AHY mengingatkan “jika kita tidak siap, gagal beradaptasi, dan tidak mampu mengikuti perkembangan zaman, maka bersiaplah kita menjadi penonton, menjadi pecundang, bahkan di negerinya sendiri. “Yang konstan hanyalah perubahan. The only constant is change. Yang pasti adalah ketidakpastian. The only thing that is certain, is the uncertainty of our future”, ujar AHY.