oleh: Bobby Darmanto
Indoissue.com – Berita duka datang dari keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, ibu mertuanya Hj.Sunarti Sri Hadiyah atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Ageng Sarwo Edhie, meninggal dunia pada Senin, 20 September 2021 karena sakit.
Salah satu cucu Ibu Ageng, Agus Yudhoyono (AHY) mengenang neneknya sebagai sosok yang bijaksana. Di mata AHY, ibu Ageng adalah nenek yang penuh cinta kasih, yang kerap mendedikasikan hidupnya untuk keluarga. “Ibu Ageng adalah sosok ibu dan eyang panutan yang bijaksana, penuh semangat, dan cinta, serta selalu menjadi pengayom keluarga,” tulis AHY dalam akun twitternya.
AHY mendeskripsikan neneknya sebagai orang yang bersahaja. Semasa hidupnya, beliau disegani oleh banyak orang karena sifat sederhana dan keramahannya. Salah satu kenangan yang paling berkesan bagi AHY adalah saat neneknya lebih memilih untuk menetap di rumah dinas pak Sarwo Edhie. Saat itu, Ibu Ageng mengatakan bahwa rumah tersebut menghadirkan kebahagiaan tersendiri, dari segi kenangan dengan keluarga maupun segi keharmonisan dengan lingkungan sekitar. Hidup dengan penuh rasa syukur dan nilai kesetiaan serta keikhlasan menjadi pedoman hidup yang diturunkan kepada anak dan cucunya dalam keluarga besar Sarwo Edhie Wibowo.
Dari pandangan seorang prajurit, AHY menyebut Ibu Ageng adalah suri tauladan bagi para istri prajurit. “Sebagai keluarga, kami menjadi saksi sejarah bagaimana Ibu Ageng memberikan contoh terbaik sebagai istri prajurit. Kesetiaan dan kesabarannya dalam mendampingi Pak Sarwo Edhie Wibowo disetiap perjuangannya hingga akhir hayat menjadi inspirasi bagi kita semua”. Tutur AHY dalam pidato upacara pemakaman Ibu Ageng.
AHY pun menutup pidatonya dengan mengungkapkan cita-citanya untuk bisa terus memelihara dan mewariskan nilai-nilai hidup ibu Ageng kepada generasi selanjutnya. Selamat jalan, Ibu. Terima kasih atas segala jasa, perjuangan, pengorbanan dan pengabdianmu, untuk keluarga, TNI, bangsa dan negara.