Indoissue.com – Mantan Menteri Kehutanan MS Kaban saat ini menjadi fokus perdebatan publik.
Pasalnya, publik saat ini sedang fokus pada jabatannya yang dianggap membandingkan pemerintahan Joko Widodo dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Mantan Menteri Kehutanan itu mengungkapkan, ada perbedaan suasana negara saat pertemuan G20 di bawah Jokowi dan di masa SBY.
Suasana G20 sangat berbeda dengan era SBY, cuit Kaban, 30 Oktober 2021.
“SBY ikut G20, capaian pembangunannya luar biasa. Presiden Jokowi ada di
sana ketika pembangunan ekonomi terhenti, utang membengkak karena oligarki predator yang tumbuh,” katanya.
Presiden Jokowi hadiri G20 suasana berbeda jauh dg era Presiden SBY,SBY hadir G20 prestasi pemb ekonomi sdg cemerlang.Presiden Jokowi hadir saat pemb ekonomi mangkrak hutang membengkak berkat PredatoronomicOligarchy berkembang biak.
— MSKaban (@MSKaban3) October 30, 2021
Ferdinand Hutahean langsung kebakaran jenggot, dia langsung menyindir ini di cuitannya.
“Kenapa KPK tidak menyelesaikan kasus suap yang diselesaikan dalam kasus suap yang diduga melibatkan MS Kaban?” Ferdinand di Twitter pada 31 Oktober 2021.
Dia mengatakan di akunnya: Aktivis media sosial itu menduga sosok Kaban telah mendapat perlindungan pada masa sebelum pemerintahan Jokowi.
“Apakah itu dilindungi dari periode sebelumnya?” tanya Ferdinan.
Diketahui Dr H Malem Sambat Kaban atau Kaban adalah mantan Menteri Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu dan menjabat sebagai Ketua Partai Bulan Bintang hingga akhirnya hijrah ke Partai Ummah.
Malam Sambat Kaban atau yang biasa dipanggil dengan MS Kaban adalah mantan menteri kehutanan Indonesia sejak tahun 2001. Ia merupakan menteri kehutanan pengganti Yusril Ihza Mahendra.
Putra dari pasangan S. Tarigan dan A.M. Kaban ini memasuki dunia politik sejak tahun 1997. Pertama kali, ia bergabung dengan Partai Bulan Bintang.
Sebelum terlibat di dunia politik, MS Kaban ternyata cukup aktif di dunia penelitian. Ia sempat tergabung dalam Economic Potential Weak Research di tahun 1993. Namanya juga masuk dalam tim penelitian Child Exploitation Strategy hasil kerjasama dengan Pertamina tahun 1994.
(RM)
