FILSUF John Adam Smith di beberapa abad yang lampau telah menuliskan di dalam bukunya “an Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” menyatakan manusia adalah Homo Economicus (mahluk ekonomi).
John mengartikan bahwa manusia pada dasarnya memiliki sifat tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperolehnya dan selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya.
Atas dasar itulah banyak manusia yang menghalalkan segala cara untuk memuaskan syahwat yang dimilikinya. Sampai-sampai terkadang manusia menjelma bagai serigala yang siap menerkam sesamanya.
Ini yang menurut Tomas Hobbes dalam teorinya disebut Homo Homini Lupus yang artinya Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya.
Bila kita melihat dari sepak terjang KSP Moeldoko, kedua teori tersebut kini sedang diimplementasikan didalam dirinya.
Sebagaimana kita tahu di media nasional yang sedang ramai diperbincangkan sekarang bahwa di bulan Maret 2021 lalu, beliau mencoba untuk merebut Partai Demokrat, melalui KLB yang diadakan di Deliserdang, Sumatera Utara dan sekarang beliau melakukan upaya hukum di PTUN.
Selain itu, beliau menggandeng Prof. Yusril Ihzamahendra sebagai pengacara untuk menggugat AD/ART Partai Demokrat di Mahkamah Agung.
Semua syahwat politik KSP Moeldoko terekam sejak 2014 hingga sekarang.
Mencoba Nyapres 2014
Track record Syahwat politik KSP Moeldoko sudah terekam semenjak tahun 2014. Menurut penuturan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Ada seorang pengusaha tanah air menghadap Presiden SBY dan meminta agar Partai Demokrat mengusung Moeldoko untuk nyapres di 2014.
Pada saat itu masih perwira aktif dan baru saja diangkat menjadi panglima TNI dan upayanya gagal karena pada 2014 Partai Demokrat tak mengusungnya sebagai Capres.
Mencoba Intervensi Kepengurusan Partai Demokrat di 2015
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra juga bercerita, bahwa pada bulan Mei 2015 ketika Bapak SBY ingin berangkat ke Surabaya untuk menghadiri Kongres Partai Demokrat, di pagi hari Jenderal Moeldoko dengan pakaian dinas lengkap (saat itu beliau masih menjabat sebagai Panglima TNI) datang ke Cikeas.