Indoissue.com – India saat ini sedang dihadapkan dengan kasus Virus yang disebut Virus Nipah (NIV), diketahui dampak yang disebabkan virus ini lebih berbahaya dari virus Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini.
Oleh sebab itu , India saat ini tengah bekerja keras menahan laju penyebaran virus Nipah setelah korban tewas pertama jatuh di wilayah tersebut.
Korban Virus Niv ini telah mengakibatkan Korban yang masih berusia 12 tahun, dan anak tersebut meninggal dunia pada, (5/09/2021) lalu.
Berikut fakta akibat Virus tersebut;
1. Lebih mematikan dari Covid-19
Informasi yang dilihat pada media Deutsche Welle, virus ini memiliki tngkat mortalitas mencapai 75% sehingga jika dipersentasekan dari 100 orang yang terpapar bias mengakibatkan 75 bisa meninggal dunia, oleh sebab itu virus Niv ini dinilai lebih mematikan jika dibandingkan dengan virus Covid-19.
2. Virus Niv telah ditemukan di Malaysia
Virus Nipah pertama kali ditemukan pada tahun 1999 di peternakan babi di Malaysia. Kurang lebih satu juta ekor babi dibunuh akibat virus ini. Singapura juga sempat menyetop impor dari negara Jiran. Setelah itu virus tersebut juga ditemukan di Bangladesh pada tahun 2001 dan selalu muncul setiap tahunnya.
3. Indonesia bisa jadi wilayah Alami Penyebaran Niv
Karena sifat zoonosisnya, virus ini dapat dengan mudah menyebar terutama melalui babi dan kelelawar. Negara-negara seperti Kamboja, Ghana, Indonesia, Madagaskar, Filipina, dan Thailand menjadi wilayah penyebaran alami karena merupakan tempat tinggal kelelawar khususnya jenis Pteropus (kelelawar buah).
Virus yang diberi kode NiV ini merupakan virus zoonosis yang menyebar melalui hewan kepada manusia. Virus ini juga dapat menyebar melalui makanan dan kontak langsung antar manusia.
4.Gejala beragam jika Terpapar Virus Niv
berdarkan informasi dari badan Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) gejala pasien saat terinfeksi virus Nipah ini beragam. Mulai dari demam, sakit kepala, sakit otot, muntah-muntah, dan sakit tenggorokan. Beberapa kasus juga ditemukan pasien yang mengalami pneumonia dan gangguan pernapasan akut. Virus ini juga dapat menyebabkan koma dalam waktu 24-48 jam.