Indoissue.com – Tim penyelamat Maroko telah bergerak dengan cepat dalam upaya mencari korban selamat pasca gempa dahsyat yang mengguncang negara tersebut. Bencana ini telah merenggut nyawa lebih dari 2.100 orang dan menghancurkan desa-desa di sekitarnya.
Menurut data resmi yang dirilis pada Minggu (10/9), jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 2.122 orang, sementara korban luka berjumlah lebih dari 2.400 orang, dengan banyak di antaranya mengalami luka serius.
Gempa dengan magnitudo 6,8 tersebut terjadi pada Jumat (8/9) di Maroko, tepatnya 72 kilometer barat daya pusat wisata Marrakesh. Gempa ini menyapu bersih seluruh desa di perbukitan pegunungan Atlas.
Pada Minggu, wilayah yang sama dilanda gempa susulan dengan magnitudo 4,5, yang semakin mengguncang warga yang sudah mengalami trauma akibat gempa sebelumnya.
Salah satu desa yang paling parah terdampak adalah desa pegunungan Tafeghaghte, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Marrakesh. Hampir seluruhnya hancur, dengan hanya sedikit bangunan yang masih berdiri. Tim penyelamat dari sipil dan anggota angkatan bersenjata Maroko sedang berupaya keras mencari korban selamat di antara reruntuhan dan puing-puing.
Banyak rumah di desa pegunungan ini dibangun dengan menggunakan bahan bangunan dari lumpur, yang membuat mereka lebih rentan terhadap kerusakan akibat gempa.
Di desa Amizmiz yang terletak dekat dengan Tafeghaghte, tim penyelamat bekerja keras dengan tangan kosong untuk menggali puing-puing berdebu dengan harapan menemukan korban yang mungkin terperangkap di bawah reruntuhan.
Kedua desa ini terletak di provinsi Al-Haouz, yang merupakan lokasi pusat gempa, dan mengalami jumlah kematian yang paling tinggi, yaitu 1.351 orang. Selain itu, lebih dari 18 ribu keluarga di wilayah Al-Haouz ini terdampak oleh bencana ini.
Warga Maroko telah memberikan dukungan nyata dengan mendatangi rumah sakit di Marrakesh untuk menyumbangkan darah guna membantu korban luka. Banyak penduduk Marrakesh bahkan tidur di jalanan, bergelung di bawah selimut, dan di antara tas-tas mereka.