Indoissue.com – Pada momentum 25 tahun pengabdian alumni AKABRI 2000 yang tergabung dalam Paguyuban Pamor Persada, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa pemulihan infrastruktur menjadi kunci utama agar bantuan kemanusiaan dapat segera menjangkau masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Hal tersebut disampaikan Menko AHY saat menghadiri kegiatan Paguyuban Pamor Persada di Markas Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU, Halim, Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Menko AHY menyampaikan bahwa 25 tahun sejak dilantik sebagai perwira di Istana Merdeka pada 14 Desember 2000, para alumni AKABRI 2000 dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia terus menjaga semangat persahabatan, profesionalisme, serta pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Momentum 25 tahun pengabdian ini kami maknai bukan sekadar sebagai penanda perjalanan, melainkan sebagai panggilan untuk terus berbagi dan menunjukkan kepedulian nyata, terutama kepada saudara-saudara kita yang sedang menghadapi musibah,” ujar Menko AHY.
Dalam kapasitasnya sebagai Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menko AHY menekankan bahwa penanganan bencana harus diawali dengan pemulihan konektivitas agar bantuan kemanusiaan dapat segera menjangkau masyarakat terdampak.
“Pemulihan jalur transportasi menjadi prioritas utama, karena tanpa konektivitas yang berfungsi, bantuan kemanusiaan tidak akan dapat terdistribusi secara cepat dan efektif,” jelas Menko AHY.
Menko AHY menegaskan bahwa penanganan bencana dilakukan melalui sinergi lintas sektor yang terus diperkuat di lapangan.
“Sinergi antara TNI, Polri, kementerian teknis, dan pemerintah daerah terus kami perkuat, termasuk pengerahan personel, dukungan moda transportasi laut dan udara, serta pengamanan wilayah terdampak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menko AHY mengungkapkan hasil koordinasi lintas kementerian pascabencana. Berdasarkan estimasi awal Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dibutuhkan alokasi sekitar Rp51 triliun untuk pembangunan kembali infrastruktur dasar, terutama jalan, jembatan, dan penyediaan air bersih.
Sementara itu, data awal mencatat sekitar 112 ribu unit rumah mengalami kerusakan dengan berbagai kategori, yang saat ini masih terus dimutakhirkan secara teknis oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menko AHY menegaskan bahwa seluruh langkah penanganan bencana dijalankan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto sangat jelas: bergerak cepat, koordinasi ketat, dan saling mendukung. Negara harus hadir secara utuh, tidak hanya pada fase tanggap darurat, tetapi hingga rehabilitasi dan rekonstruksi benar-benar tuntas,” tegas Menko AHY.
Menko AHY berharap peringatan 25 tahun pengabdian Paguyuban Pamor Persada tidak berhenti sebagai sebuah penanda perjalanan, tetapi menjadi pengingat bahwa pengabdian sejati diukur dari dampak nyata bagi bangsa dan rakyat, terutama di saat-saat paling sulit.
Adapun bantuan kemanusiaan yang dihimpun Paguyuban Pamor Persada akan disalurkan melalui berbagai moda transportasi udara, laut, dan darat, serta melalui mekanisme belanja langsung di daerah terdampak bencana apabila dinilai lebih cepat dan tepat sasaran. Personel Pamor Persada di lapangan juga telah disiapkan untuk mendukung proses distribusi bantuan kepada masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Menko AHY turut didampingi oleh Staf Khusus Bidang Manajemen dan Kerja Sama Antar Lembaga Agust Jovan Latuconsina serta Tenaga Ahli Menko Infrastruktur Rio Neswan.
