Indoissue.com – Janji kampanye Presiden Joko Widodo pada pemilihan Presiden (Pilpres) lalu soal pertumbuhan ekonomi gagal.
Hal demikian diungkap oleh Ekonom Senior Faisal Basri bahwasannya pertumbuhan ekonomi nasional di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus menurun sejak awal menjabat pada 2014 lalu.
Faisal Basri memaparkan, ekonomi Indonesia terus menurun di era Jokowi menjadi 5 persen.
Saat era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pertumbuhan ekonomi sebanyak 6 persen.
Hal demikian terungkap saat Faisal Basri menjadi salah satu narasumber dalam diskusi virtual bertajuk ‘7 Tahun Pemerintahan Jokowi.
‘Ekonomi Meroket atau Nyungsep’ pada Rabu, 20 Oktober 2021.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Pak SBY 6 persen, era Pak Jokowi itu 5 persen,” ujarnya.
Menurut pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Jokowi telah gagal mengangkat perekonomian nasional.
Padahal sebagaimana janji Jokowi saat kampanye, yakni naik 7 persen setiap tahunnya.
Kemudian Faisal memprediksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir masa Jokowi di tahun 2024 hanya berkisa 4,5 persen.
“Lima tahun (periode) kedua itu saya perkirakan cuma 4,5 persen. Jadi, turun terus sampai 2024, konsisten menurun,” ujar Faisal
“Jadi gagal mengangkat sesuai dengan janji kampanyenya,” lanjutnya.
Dengan data yang ada, ekonom senior ini menilai perekonomian nasional tidak meroket seperti yang diharapkan.
“Jadi pendek kata, Pak Jokowi tidak mampu mewujudkan janjinya 7 persen rata-rata setahun. Turun terus sampai 2024, konsisten menurun,” tandasnya.
Jokowi saat masih jadi calon presiden optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi bisa tembus 7 persen.
Asal pembangunan ekonomi bisa memperhatikan tiga hal, yakni iklim investasi, regulasi, dan peningkatan ekspor berbasis industri.
“Ke depan, saya meyakini bahwa ekonomi kita bisa tumbuh di atas 7 persen, dengan catatan iklim investasi beserta regulasinya itu betul-betul terbuka dan memberikan kesempatan untuk investor lokal bergerak menciptakan pertumbuhan ekonomi,” ucap Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.