Indoissue.com – Juru Bicara Militer Myanmar, Zaw Mintun, menuduh ada campur tangan asing usai pihaknya tak diundang dalam KTT ASEAN yang akan berlangsung pada 26-28 Oktober mendatang.
“Intervensi asing bisa dilihat disini, Kami tahu beberapa utusan dari sejumlah negara bertemu dengan utusan luar negeri Amerika Serikat dan menerima tekanan dari Uni Eropa,” dikutip Reuters.
Dalam pernyataan resminya, dia mengatakan, keputusan ASEAN bertentangan dengan prinsip konsensus yang sudah lama ada.
“Myanmar sangat kecewa dan sangat keberatan dengan hasil pertemuan darurat Menteri Luar Negeri [ASEAN],” terang pernyataan itu.
Sebelumnya, pada Jumat (13/10) lalu, jajaran Menteri Luar Negeri ASEAN menggelar pertemuan darurat guna mendiskusikan kehadiran junta militer Myanmar dalam KTT Oktober ini.
KTT ASEAN sepakat tak mengundang pemimpin Junta Militer Myanmar, Min Aung Hlaing.
ASEAN hanya akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke KTT tersebut.
Mereka juga sepakat untuk tak mengundang pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing.
Jauh sebelum ada konsensus itu, Myanmar berada dalam kekacauan usai militer menggulingkan pemerintahan yang sah pada 1 Februari lalu.
Mereka kemudian menangkap para pejabat, termasuk penasihat negara, yang juga merupakan ketua partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi.
Tak hanya para petinggi negara, junta juga menangkap siapa saja yang menentang kekuasaannya. Mereka bahkan tak segan untuk membunuh.
Perlawanan rakyat Myanmar pun muncul. Mulai dari gerakan pembangkangan sipil hingga pembentukan milisi rakyat dengan perbekalan senjata seadanya.