Indoissue – Β Politisi Partai Demokrat Yan Harahap merespon kapal asing yang keluar masuk perairan Natuna akhir-akhir ini.
“Semoga, cuma numpang lewat, bukan mau nagih utang” kicaunya pada akun Twitter @YanHarahap (17/9/2021).
Semoga, cuma numpang lewat, bukan mau nagih utang. https://t.co/hbFB84DosM
— πππ βππ£ππππ‘ (π π π) (@YanHarahap) September 17, 2021
Seperti diketahui, kabar beroperasinya kapal asing dari China, Vietnam, hingga Amerika Serikat (AS) di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara disampaikan Bakamla dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI pada 13 September 2021.
TNI Angkatan Laut (AL) kemudian menindaklanjuti laporan itu dengan menggelar patroli udara pada Jumat, 17 September 2021.
Berdasarkan hasil patroli udara kemarin, hanya ditemukan 4 kapal asing melintas di perairan Indonesia.
Kapal asing dibolehkan melintas karena ZEE adalah perairan internasional di mana merupakan hak lintas damai dari negara-negara.
Kapal asing pencari ikan, sementara itu, tidak ditemukan keberadaannya selama patroli udara berdasarkan laporan Pangkoarmada I TNI AL Arsyad Abdullah.
Hikmahanto Juwana mengatakan, kapal China akan terus lalu-lalang di Laut Natuna Utara hingga akhir zaman.
βMengingat China tidak mau lepas dari klaim Sembilan Garis Putus yang sejak 2016 dinyatakan oleh Permanent Court of Arbitration sebagai tidak memiliki dasar berdasarkan UNCLOS,β sebut Hikmahanto, pada Jumat (18/09/2021).
βPerlu dipahami dalam perspektif China, para nelayan China tidak melakukan illegal fishing mengingat mereka melakukan penangkapan ikan di traditional fishing ground berdasarkan klaim Sembilan Garis Putus,β ucapnya menambahkan.
Namun, Hikmahanto Juwana tidak setuju jika kapal militer China lalu-lalang di sekitar perairan Indonesia.
βIni mengingat kapal militer ditujukan untuk mempertahankan wilayah kedaulatan negara,β katanya.