IndoIssue – CEO Persipa Pati, Joni Kurnianto menyesalkan penyerangan terhadap tim dan official dari oknum suporter lawan.
Penyerangan dilakukan sekitar 50 orang yang mengaku suporter dari Persijap Jepara. Akibat penyerangan ini membuat tim dan official Persipa Pati dihinggapi rasa ketakutan.
“Ada oknum orang-orang yang mengaku sebagai suporter persijap Jepara yang merampas kaos ofisial persipa pati dan juga memukul 3 offisial Persipa Pati,” ujar Joni Kurnianto kepada redaksi melalui pesan singkat, Senin (18/9).
Bukan hanya officail Persipa yang mengalami persekusi namun warung yang berada di sekitar hotel tempat menginap tim Persipa Pati juga tak luput dari perusakan.
Awalnya rombongan suporter itu menyalakan kembang api ke arah hotel tempat tim Persipa menginap. Kemudian rombongan tersebut melakukan pemukulan dan perampasan jersey dari offiacial Persipa Pati.
Pihak kepolisian yang mendengar kejadian tersebut sudah datang dan berjaga di lokasi tim Persipa Pati.
Joni Kurnianto menyesalkan pihak keamanan datang setelah kejadian berlangsung. Menurutnya seharusnya pihak kepolisian sudah mengawal dan menjaga tim Persipa Pati sejak datang ke Jepara.
“Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Polres Jepara dan Persijap Jepara harus menjamin keamanan Tim dan Offisial PERSIPA PATI dalam laga pertandingan Liga 2 antara PERSIJAP Jepara VS PERSIPA Pati di Stadion Jepara hari Senin tgl 18 September 2023 jam 19.00 dengan menjunjung tinggi azas suportivitas yang baik dan damai,” ujar Joni.
“Belum apa-apa PERSIPA Pati sudah mengalami tekanan dan ancaman seperti ini ???” lanjutnya.
Liga 2 sendiri baru saja berlangsung dan menginjak pertandingan kedua. Sedangkan Persipa pati baru hari ini akan melakukan pertandingan perdana menghadapi Persijap Jepara.
Joni Kurnianto mengatakan akibat persekusi ini semua official dan pemain Persipa pati mengalami ketakutan karena tidak ada yang menjamin keamanan dan keselamatan mereka.
“Belum bertanding saja kami sudah mengalami ini. Bisa jadi para pemain nggak mau main dan datang ke lapangan akibat peristiwa ini. PSSI harus bertindak tegas ini sudah membahayakan keselamatan official dan pemain. Padahal tidak ada sepakbola seharga nyawa.” tukasnya.