Indoissue.com – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Salatiga Teddy Sulistio mengajukan pengunduran diri dari kepengurusan partai sekaligus anggota DPRD Kota Salatiga.
Pengunduran diri Teddy disampaikan secara resmi lewat surat yang ditujukan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan tembusan Ketua DPD PDIP Bambang Wuryanto dan Ketua DPRD Kota Salatiga.
“Sudah saya tunda lama keputusan ini. Sudah empat tahun terakhir ini saya berpikir, bahwa ini saat yang tepat untuk proses regenerasi. Jangan salah, saya sudah jadi ketua partai empat periode loh,” ungkap Teddy.
“Sampai mati saya akan ikut mengawal Pilkada 2024. Akan terlihat, siapa yang banteng, siapa yang celeng. Dan siapa pula yang benalu,” jelas Teddy.
Pengunduran diri Teddy ini sendiri dibenarkan oleh Bambang Wuryanto. Dia mengaku telah menerima surat Teddy pada Kamis (27/10).
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini pun terkejut karena Teddy merupakan kader militan yang memiliki andil besar dalam membesarkan nama PDIP di Salatiga dan Jawa Tengah.
“Ini mengejutkan kami di DPD. Atas dasar ini tentu DPD akan langsung menindaklanjuti dan konfirmasi ke Teddy langsung. Kenapa tiba-tiba mundur,” ungkap Pacul.
Dalam waktu dekat, pihak DPD PDIP Jawa Tengah akan mengirim tim yang digawangi oleh Sekretaris Bambang Kusriyanto dan Wakil Ketua Dyah Kartika Permanasari untuk menemui Teddy dan melakukan klarifikasi.
Isu ‘banteng-celeng’ ramai ketika internal PDIP di Jawa Tengah bergolak. Sejumlah kader mendeklarasikan Seknas Ganjar Indonesia (SGI), dukungan agar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo maju sebagai calon presiden 2024.
Deklarasi tersebut dinilai mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Para kader PDIP yang terlibat deklarasi itu kemudian dianggap keluar dari barisan ‘banteng’.
Bambang Wuryanto mengatakan di internal PDIP ada adagium yang menyebut kader di luar barisan bukanlah banteng, tapi celeng.