Indoissue – Pengamat politik, Jerry Massie menyebut bakal ada reformasi jilid dua dan kerusuhan besar jika rencana penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode direalisasikan.
Hal tersebut disampaikan pengamat politik tersebut dalam webinar berjudul ‘Petik Pelajaran, Ngotot 3 Periode Presiden Guinea Digulingkan’ yang digelar pada Rabu (15/9).
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini memprediksi akan terjadi kerusuhan yang mengerikan jika ide sesat pendukung Jokowi tersebut dipaksakan terealisasi.
“Hati-hati, kerusuhan akan datang ketika kita mencoba menggolkan sebuah ide sesat,” ujar Jerry Massie.
Dirinya menilai ide amendemen UUD 1945 untuk jabatan presiden tiga periode tersebut sesat dan tidak konstitusional. Menurut Jerry, ide tersebut berpotensi merusak demokrasi dan cita-cita reformasi.
“Hal ini tidak boleh terjadi. Ini hanya pencitraan politik, kita gunting saja,” tegasnya.
Jerry juga merasa khawatir kerusuhan yang ditimbulkan oleh lolosnya amendemen UUD 1945 untuk masa jabatan presiden menjadi 3 periode ini akan membuahkan gerakan seperti reformasi 98.
“Chaos itu bakal datang! Chaos itu kan datang dan pergi seperti reformasi. Nah, kalau kita mau bikin lagi, apakah ini bakal reformasi jilid dua ? Saya enggak tahu ya,” katanya.
Jerry meminta Presiden Jokowi mencontoh mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutarman yang memilih hidup sebagai negarawan dan rakyat biasa.
“Pak Jokowi sudah betul tinggalkan legasi seperti itu. ‘Saya ingin tinggalkan Solo menikmati hidup kayak mantan Kapolri Pak Jenderal Sutarman’, dia balik kampung,” katanya.
Jerry menilai isu amendemen UUD 1945 untuk masa jabatan presiden menjadi tiga periode harus dikubur rapat-rapat dan tak perlu dilanjutkan.
“Ini kita membangun sebuah narasi konyol mengamandemen UUD 45. Barangkali mereka orang yang ngigau sementara bermimpi tiga periode,” pungkasnya.
Presiden Jokowi sendiri sudah kesekian kalinya menegaskan bahwa dirinya menolak jabatan presiden tiga periode. Namun para pendukung dan relawan Jokowi terus menggaungkan narasi untuk 3 periode masa jabatan.
