Ngabalin Paranoid Dipecat, Sehingga Tuding Faisal Basri

0
18
Ngabalin-dan-Faisal-Basri

Indoissue.com – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin paranoid dipecat.

Haltersebut usai diusulkan ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (UNAS), Saiful Anam pun menilai Ngabalin tidak pantas berkata seperti itu, apalagi merupakan pejabat negara.

“Untuk itu ia (Ngabalin) sampai menyatakan yang tidak selayaknya ia sampaikan sebagai pejabat negara.” ujar Saiful Anam.

Sehingga Saiful menilai narasi Ngabalin merupakan narasi orang sedang paranoid.

“Saya kira bisa jadi Ali Ngabalin sedang paranoid terhadap kemungkinan bahwa pernyataan ekonom senior Faisal Basri benar, yang mengusulkan termasuk dirinya diusulkan agar dipecat,” ujar Saiful pada, Minggu (17/10/2021).

“Biasanya kalau tidak takut kehilangan jabatan, biasa saja dikritik oleh orang lain, apalagi memang kinerjanya sedang dipertanyakan oleh segenap rakyat Indonesia,” lanjutnya.

Kritik Faisal Basri

Sebelumnya, dalam acara Gelora Talks bertajuk ‘Covid-19 dan Ancaman Kebangkrutan Dunia Usaha’ yang digelar Rabu, 13 Oktober 2021, Faisal membahas soal kebangkrutan Indonesia.

Menurutnya, jika tidak ada langkah strategis dari pemerintah, ancaman kebangkrutan ekonomi Indonesia akan benar-benar terjadi.

“Kebangkrutan itu tidak bisa terlalu lama, sebelum 2024, pemerintah ini sudah bangkrut,” ungkapnya.

keputusan BUMN PT Waskita Karya yang menjual saham kepemilikan ruas Tol Cibitung-Cilincing senilai Rp 2,44 triliun menjadi sorotanya.

“Waskita menjual jalan tol Rp 2 triliun, padahal investasinya Rp 11 triliun, kan lama-lama bangkrut (keuangan negara)” jelasnya.

Sehingga Faisal berharap agar Jokowi segera sadar bahwa keuangan negara sedang di bawah ancaman.

Untuk itu, diperlukan Langkah cerdas serta taktis untuk menyelamatkan itu.

Salah satu cara yang diusulkan Faisal adalh dengan menyingkirkan orang-orang di sekeliling Jokowi, seperti Moeldoko, Ali Mochtar Ngabalin, hingga Luhut Binsar Panjaitan.

“Presidennya (harusnya) sadar membersihkan orang-orang sekelilingnya dari orang seperti Moeldoko, Ali Ngabalin, Luhut Pandjaitan, kalau tidak ya sudah terima risiko,” pungkasnya.

Kirim Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini