Indoiisue.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) makin rapuh, dikarenakan mundur soal mahar diinternal PDIP Jateng.
Hal demikian diungkap Teddy Sulistio mantan Ketua DPC PDIP dan anggota DPRD Kota Salatiga yang memilih mundur dari PDIP.
Hal tersebut diungkap saat memenuhi undangan untuk menemui Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Undangan terhadap Teddy Sulistio dilaksanakan di kantor DPP PDIP di Jakarta.
Beberkan semua masalah di internal PDIP, Teddy blak-blakan soal pengalaman dipalak oleh oknum partai untuk posisi strategis di legislatif.
“Kader saya itu bilang sama saya, kalau harus ada patungan untuk jabatan. Kalau jumlah uang ratusan juta di kota besar, mungkin. Untuk Salatiga, dua ratus tiga ratus (juta) lah, itu kata si oknum,” ungka Teddy pada, Senin (8/11/2021).
“Mana ada itu uang ratusan juta untuk posisi Ketua DPRD, karena posisi itu bagian dari penugasan partai,” lanjutnya.
Hal tersebut membuat berang ketua DPC PDIP Salatiga tersebut, dan meminta kadernya untuk siapa orang yang menyebut demikian.
“Langsung saya tanya, siapa orangnya. Enggak pantes banget melakukan itu. Itu ada di Panti (Panti Marhaen), saya ketuanya loh,” ujar Teddy.
Bahkan Teddy menilai janji DPP PDIP bahwa jika Ketua DPC di Kabupaten/Kota mau jadi walikota akan diprioritaskan, namun saat rekomendasi diberikan kepada orang lain malah tidak melibatkanya.
“Tapi, saya enggak jadi walikota. Rekomendasi diberikan kepada Bung Dance. Diajak omong saja tidak, kan jengkel,” ulasnya.
Putusannya Teddy mundur dari jabatan Ketua DPC PDIP serta anggota DPRD Salatiga karena Ada oknum yang malakin kadernya.
“Saya jengkel ada yang malakin kader saya. Ada oknum yang malakin kader saya minta uang Rp 500 juta kalau ingin jabatan,” ungkapnya.
Buntut dari berbagai kejengkelannya sehingga keputusan mengundurkan diri pun ia ambil.
Lalu Teddy membantah jika geger pengunduran dirinya karena ‘mutung’ tidak dapat menduduki jabatan yang diinginkan.
“Enggak ada urusannya juga, kecewa karena tidak bisa tiga periode Ketua DPRD Salatiga, saya miliknya rakyat Salatiga, saya miliknya partai,” ujarnya.