indoissue.com – DARI hasil riset tiga lembaga survei, kenaikan elektabilitas Partai Demokrat tak terlepas dari peran besar Agus Harimurti Yudhoyono. Peran itulah yang diyakini tidak hanya bisa menaikkan posisi tawar Demokrat dalam mengusung capres-cawapres, namun juga dapat menentukan kemenangan pada kontestasi Pilpres 2024.
Dari hasil survei Polmatrix Indonesia terbarunya yang digelar pada 17-22 Oktober 2022 lalu menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat naik signifikan usai deklarasi pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem.
Tak tanggung-tanggung, besaran kenaikan elektabilitas Demokrat dari 8,5 persen pada Juni 2022, menjadi 11,3 persen pada Oktober 2022.
“Elektabilitas Demokrat melejit ke posisi kedua, menjadi 11,3 persen, dan berhasil menggeser posisi Gerindra,” demikian Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Artinya, dalam empat bulan, AHY berhasil mengerek elektabilitas partai besutannya sebanyak 2,8 persen.
Dari hasil survei Polmatrix Indonesia terhadap 2.000 responden dari 34 provinsi itu mampu menggambarkan keberhasilan AHY dalam menaikkan elektabilitas Demokrat, tentu menaikkan posisi tawar Demokrat guna mengusung pasangan capres-cawapres.
Peran AHY menaikkan posisi tawar
Sehingga menurut Dendik, peran AHY menjadi penting untuk mengusung kandidat capres-cawapres dalam percaturan koalisi.
“Jika koalisi gagal terbentuk, diprediksi Anies tidak akan memperoleh tiket untuk berlaga,” beber Dendik.
Sebelumnya, sejalan dengan Polmatrix Indonesia, peneliti utama The Republic Institute Dr Sufyanto mengungkap, pada Pilpres 2024 mendatang, siapa cawapres yang dipilih akan berperan menentukan kemenangan.
Survei The Republic Institute yang digelar 28 Agustus-12 September 2022 dengan menilai perilaku pemilih di enam provinsi di Pulau Jawa, menunjukkan bahwa elektabilitas ketiga kandidat capres yang ada –yakni Anies, Ganjar dan Prabowo, tidak ada yang menonjol seperti pemilu 2014 atau 2019.
“Karena itu dibutuhkan cawapres yang dapat memberikan kontribusi suara signifikan,” urai Sufyanto dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum bertajuk “Mencari Cawapres Penentu Kemenangan dalam Pilpres 2024”.
