OLEH: DAHLAN ISKAN
Indoissue.com – Saya vaksinasi Sinovac kemarin pagi. Kali kedua. Saya harus kompak: teman-teman pengusaha kemarin menyelenggarakan vaksinasi Merdeka. Di gedung Jatim Expo. Yang saya bangun 15 tahun lalu –saat menjadi dirut probono Perusda Jatim.
Anda lebih tahu: saya sudah kena Covid-19. Januari lalu. Masih varian Alpha. Saya juga sudah menjalani VakNus.
Tapi saya juga harus terlihat kompak. Ketika para pengusaha menyelenggarakan vaksinasi Sinovac Juni lalu, saya harus hadir. Saya diminta memberi contoh tokoh yang taat vaksinasi.
Apalagi vaksinasi itu diselenggarakan di Samator, milik teman baik saya: Arief Harsono. Ia produsen oksigen terbesar di Indonesia. Yang meninggal dunia karena kekurangan oksigen di badannya: kena Covid Juli lalu.
Kemarin saya bertemu Imelda, putri Arief Harsono. Dia seperti bapaknya. Aktif di acara vaksinasi.
Imelda sudah terlihat move on. Sebulan penuh Imelda bersedih ditinggal sang ayah. Dia tunjukkan foto anak kembarnya: juara 1 dan 2.
“Seminggu sebelum meninggal papa menyelenggarakan berbagai lomba untuk seluruh cucunya,” ujar Imelda. Mulai lomba lari sampai lomba berhitung.
Anak kembar Imelda itu beda wajah. Yang satu mirip bule. Satunya lagi mirip Tionghoa. Imelda memang kawin dengan orang Amerika, kulit putih. Mereka bertemu saat sama-sama kuliah S-2 di Edinburgh. Imelda kuliah hukum bisnis. Suaminya kuliah bisnis.
Papa Imelda sebenarnya sudah dua kali divaksin. Aneh. Vaksin pertama hasilnya 0. Tidak muncul antibodi sama sekali. Vaksin kedua hasilnya juga 0.
Menurut rencana, Arief Harsono akan melakukan vaksinasi ketiga: booster. Ia keburu terkena Covid. Meninggal.
Di masa pandemi, Arief memang terus keliling daerah. Ketersediaan oksigen tidak boleh telat. Di mana pun. “Kami sudah cegah papa pergi-pergi, papa tidak mau. Papa bilang pilih mati berguna daripada hidup tidak berguna,” ujar Imelda.
Sebenarnya saya tidak perlu vaksin kedua. Seminggu yang lalu saya tes antibodi: 250. Cukup. Apalagi saya kan penyintas Covid. Tapi saya kan perlu sertifikat vaksin. Dan lagi, saya harus kompak dengan para pengusaha yang jadi penyelenggara vaksinasi kemarin.