
Indoissue.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta mengundang Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka ke acara Donor Darah dan Plasma Konvalasen pada Sabtu (11/9/2021) kemarin.
Acara bertajuk “Resolusi Jihad Kemanusiaan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta” tersebut hasil kersama antara PWNU DKI, PMI DKI dan didukung oleh Dirlantas Polri di Jakarta.
Kegiatan itu tak hanya dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan Pengurus Nasional Karang Taruna Gibran Rakabuming, namun juga oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria.
Apakah acara ini menjadi persiapan dan ancang-ancang menuju pertarungan Pilkada DKI?
Yang pasti, Gibran mengapresiasi langkah PWNU DKI Jakarta yang sudah berjuang bersama-sama menekan laju penyebaran Covid-19.
“Kami mengapresiasi semua kegiatan PWNU, khususnya disaat pandemi ini yang mana telah banyak membantu masyarakat terdampak pandemi,” katanya.
Di acara yang sama, sang Tuan Rumah, Ketua Satgas Donor Darah dan Plasma Konvalesen KH Asyik Samsul Huda atau biasa disebut Kyai Asyik, mengapresiasi kehadiran Wagub Riza dan Walikota Gibran, yang disebut telah jauh-jauh menghadiri kegiatan tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Kyai Asyik bahkan menyematkan “Gus” kepada Gibran walau usia keduanya terpaut jauh, dan bukan disematkan kepada Wagub Riza yang usianya lebih tua.
“Kami ucapkan banyak terimakasih atas kehadiran Wagub DKI Jakarta Riza Patria, dan Walikota Solo Gus Gibran di acara ini,” jelas Kiai Asyik.
Selain Kyai Asyik, sebutan “Gus Gibran” itu juga disematkan oleh Ketua PWNU DKI, Samsul Ma’arif.
Menurut Ma’arif, panggilan Gus Gibran memiliki arti tersendiri.
“(Arti Gus Gibran) generasi muda pemimpin. Generasi muda sudah waktunya menjadi pemimpin. (Sebutan Gus Gibran) spontan saja,” tegas Samsul tanpa malu-malu.
Kembali ke pertanyaan, apakah kegiatan yang mempertemukan Gus Gibran dan Wagub Riza adalah langkah menuju prosesi Pilkada DKI Jakarta?
Samsul Ma’arif berpendapat, Gus Gibran sudah waktunya memimpin cakupan wilayah yang lebih besar lagi. Jakarta, lanjut Samsul Ma’arif, dinilai sebagai wilayah yang cocok untuk Gus Gibran.