Indoissue.com – Seorang siswa Sekolah Menegah Pertama (SMP) berinisial MR (14) diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum anggota kepolisian Polda Bali di Denpasar. Pelajar itu, diduga diinjak kakinya hingga patah dan disetrum tubuhnya.
Peristiwa kejam itu diduga terjadi di kawasan Jalan By Pass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar Selatan,Bali, pada Sabtu (25/9) sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
Penganiayaan itu diduga berlangsung saat anggota kepolisian melakukan razia balap liar di kawasan tersebut. Akibat peristiwa itu korban yang Seorang siswa SMP terpaksa melakukan operasi patah kaki di sebuah rumah sakit swasta di Kota Denpasar.
Keluarga MR yang tidak terima dengan perlakuan aparat itu langsung melaporkan kasus tersebut ke Ditpropam Polda Bali. Hingga, saat ini belum diketahui lebih lanjut terkait detail kronologinya.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Syamsi membenarkan telah menerima laporan tersebut dan saat ini Ditpropam Polda Bali sedang melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
“Terkait dengan itu diduga polisi, dan belum tentu polisi karena yang melaporkan juga belum pastikan itu polisi,” ujar Syamsi, saat ditemui di Mapolda Bali, Kamis (30/9).
“Jadi, belum ada kepastian tapi dalam hal ini mereka (orang tua korban) melaporkan ke Propam. Jadi Propam tetap melalukan penyelidikan terkait dengan adanya kasus penganiayaan,” tambahnya.
Namun, pihaknya mengatakan bahwa saat kejadian itu korban terjatuh dan kemudian datang polisi yang berpakaian seragam membantu dan kemudian dibawa ke rumah sakit. Sementara, diduga pelaku tidak mengenakan pakaian seragam.
“Setelah dibawa ke rumah sakit, baru mereka melaporkan. Tidak jelas siapa pelakunya karena bukan berpakaian seragam. Jadi, pada saat pengamanan itu dilakukan penerbitan balap liar kemudian terjadi kejadian itu,” ujarnya.
Pihaknya juga belum mengetahui, anggota polisi dari kesatuan mana yang melakukan penertiban balap liar pada saat itu.
“Saya belum jelas juga yang mana melalukan operasi tapi yang jelas dilakukan penertiban balap liar pada saat patroli. Jadi, korban itu dibantu oleh polisi tapi yang jelas apakah itu oknum atau bukan masih dalam penyelidikan di Propam,” ujar Syamsi. (AL)