Terkait Kegelisahan Jokowi, Rupiah Pekan Ini Terburuk!

0
7
Jokowi

Indoissue.com – Terhadap mata uang Asia pekan ini, rupiah menjadi yang terburuk ketiga setelah yen Jepang dan yuan China.

Berikut pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama Asia sepanjang pekan ini.
China mengirimkan sentimen negatif pekan ini, setelah memberlakukan kembali lockdown di beberapa wilayah untuk menekan penyebaran penyakit akibat virus corona yang mulai menanjak lagi.

Secara nominal, jumlah kasus tambahan di Negeri Tirai Bambu memang rendah. Rata-rata, selama 7 hari terakhir, bertambah 48 kasus per hari, naik dari 26 kasus pada minggu sebelumnya.

Namun, pemerintah China menganut kebijakan nol toleransi untuk masalah Covid-19.
Jadi meski jumlahnya kecil, tren kenaikannya sudah cukup bagi pemerintah untuk memberlakukan lockdown.

Hal ini tentu saja secara signifikan menurunkan sentimen pelaku pasar, mengingat China merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Meningkatnya kasus Covid-19 dan penguncian telah membuat nilai tukar yuan menjadi yang terburuk kedua di Asia minggu ini. Jika Anda melihat negara lain yang mengalami peningkatan kasus, mata uang mereka juga mengalami pelemahan.

Singapura, misalnya, pada Rabu melaporkan penambahan lebih dari 5.000 kasus Covid-19 per hari, sebagian besar selama pandemi.

Kemudian yen Jepang jatuh minggu ini setelah bank sentral Jepang mengatakan inflasi masih akan jauh di bawah target 2% selama 2 tahun ke depan, karena banyak negara berjuang untuk inflasi tinggi.

Dengan situasi ini, BoJ akan jauh tertinggal dari bank sentral besar lainnya di dunia yang sudah bersiap untuk menaikkan suku bunga akibat tingginya inflasi. Akibatnya, spread imbal hasil obligasi akan melebar, berdampak pada pelemahan yen.

Sementara itu, dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo mengimbau para kepala daerah untuk berhati-hati dan mewaspadai sedikit pun peningkatan kasus Covid-19 di daerahnya.

Berdasarkan catatan Jokowi, ada sekitar 105 kabupaten dan kota di 30 provinsi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia yang kasus positifnya mengalami peningkatan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Kirim Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini