TajukPolitik – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah (Jateng) kembali memanggil perangkat pertandingan terkait kericuhan yang terjadi di turnamen Piala Bupati Kabupaten Semarang pada Minggu lalu.
Asprov PSSI Jateng juga memanggil pemain yang terlibat dan komite wasit Askab Semarang.
Ketua Asprov PSSI Jateng, Yoyok Sukawi, mengatakan pemanggilan ini untuk menggali informasi terkait keributan pada turnamen Piala Bupati Semarang.
“Kami juga undang pemain yang terlibat, lalu saksi-saksi yang dibutuhkan lainnya untuk kita dalami dulu hal-hal yang menjadi perhatian pelanggaran kode disiplin, juga pelanggaran-pelanggaran fair play yang telah terjadi,” kata Yoyok dalam keterangan yang diterima, Rabu (5/6).
“Jadi nanti setelah lengkap hasil akan kita laporkan ke PSSI, untuk kemudian kita putuskan berupa surat keputusan, kalau ada yang perlu disanksi akan kita sanksi, kalau ada yang perlu dihukum akan kita hukum,” sambungnya.
Yoyok menjelaskan, federasi tidak membeda-bedakan pemain timnas ataupun pemain yang masih aktif, jika ada yang terlibat akan tetap dihukum.
“Pemain pro maupun pemain amatir semua itu keluarga besar sepakbola, jadi kalau melakukan tindakan yang mencederai fair play tentu akan dihukum kalau melanggar statuta atau kode disiplin,” tegasnya.
Terkait adanya laporan terhadap oknum pemain, Yoyok menyebut hal itu merupakan ranah berbeda.
“Itu ranah hukum dan personal, kalau kita ranah sepakbolanya sesuai statuta dan kode disiplin,” jelasnya.
Ketua Komisi Disiplin PSSI Jateng, Ismu Puruhito, menambahkan hari ini pihaknya memanggil perangkat pertandingan yakni dua asisten wasit dan satu komite wasit Askab Semarang.
“Setelah kemarin kita undang Panpel, hari ini perangkat pertandingan bisa hadir memenuhi undangan kami, untuk wasit utama juga wasit cadangan masih belum bisa kita panggil, karena masih dalam perawatan medis,” kata Ismu.
Kericuhan yang terjadi dalam turnamen Piala Bupati Semarang telah menarik perhatian publik dan media. Peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah pemain dan ofisial pertandingan harus menjalani perawatan medis akibat insiden yang terjadi di lapangan.
Menurut saksi mata, kericuhan bermula dari keputusan kontroversial wasit yang memicu ketidakpuasan dari salah satu tim peserta. Ketegangan semakin memuncak ketika para pemain dan ofisial kedua tim terlibat dalam adu fisik di lapangan. Penonton yang hadir pun turut terpancing emosinya, sehingga situasi semakin sulit dikendalikan.
Asprov PSSI Jateng berjanji akan menindak tegas siapa pun yang terbukti melanggar aturan, baik itu pemain, ofisial, maupun pihak-pihak lainnya yang terlibat dalam kericuhan tersebut. Langkah ini diambil untuk menjaga integritas dan sportivitas dalam pertandingan sepakbola di Indonesia, serta memberikan efek jera bagi para pelaku.
Dengan adanya pemanggilan ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai kronologi kejadian serta pihak-pihak yang bertanggung jawab. Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi seluruh insan sepakbola di Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai fair play dan sportifitas dalam setiap pertandingan.