Indoissue.com – Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) menyatakan dukunganya terhadap program kerja Kementerian ATR yang saat ini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk memberantas mafia tanah.
Dari berbagai sumber di tahun 2023 lalu disebut bahwa terjadi peningkatan kasus konflik agraria nasional, tahun 2022 lalu sekitar < 100 kasus, ditahun 2023 menjadi 241 kasus yang melibatkan area seluas 638,2 ribu hektare, serta berdampak pada 135,6 ribu kepala keluarga (KK).
Ini cukup menjadi bukti jika pelaksanaan agenda reforma agraria yang telah dijanjikan selama ini tidak maksimal,khususnya konflik di sektor perkebunan 108 kasus, bisnis properti 44 kasus, pertambangan 32 kasus, dan proyek infrastruktur 30 kasus.
Juga dalam hal jumlah konflik pun demikian, khususnya konflik di sektor kehutanan 17 kasus, pesisir dan pulau kecil 5 kasus, serta fasilitas militer 5 kasus.
Atas dasar tersebut Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) memberikan dukungannya terhadap program kerja Kementerian ATR. Bukan hanya Alwanmi, pastinya ini perlu dukungan maksimal dari penegak hukum terkait (Polri, KPK, Jaksa agung) dan elemen masyarakat.
Alwanmi juga mendukung tercapainya target 126 juta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di tahun 2024-2025 mengingat lagi saat ini baru tercapai > 110,8 juta bidang tanah pada tahun 2023.
Alwanmi juga menyambut baik atas dideklarasikannya Kota Administrasi Jakarta Selatan oleh Menteri AHY sebagai Kota Lengkap tahun 2024 dimana akan banyak keuntungan yang didapat wilayah tersebut, termasuk mempersempit ruang gerak & memberantas mafia tanah.