Indoissue.com – Konser musik dari band terkenal asal Inggris, Coldplay, mendapat penolakan dari beberapa kelompok masyarakat. Penolakan ini telah menjadi sorotan media internasional. ABC News, media dari Amerika Serikat, dalam artikelnya yang berjudul ‘Conservative Muslims protest Coldplay’s Indonesia show over band’s LGBTQ+ support’, mengungkapkan bahwa band tersebut selalu menunjukkan nilai-nilainya saat konser, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan Muslim karena dukungan Coldplay terhadap komunitas LGBTQ+.
“Kritikus berpendapat bahwa pertunjukan Coldplay memiliki sifat yang sugestif, dan dukungan mereka terhadap komunitas LGBTQ+ berpotensi melemahkan moral Indonesia dan merusak generasi muda,” demikian laporan media tersebut pada Sabtu (11/11/2023). “Hampir 100 demonstran, banyak di antaranya membawa spanduk dan plakat, memadati jalan utama di Jakarta setelah salat Jumat.”
Forbes, media lainnya, juga memberikan sorotan terhadap penolakan ini. Mereka menyatakan bahwa kelompok Muslim konservatif di Indonesia mempertanyakan dukungan lama band tersebut terhadap komunitas LGBTQ+ dan pengakuan publik bahwa vokalis Coldplay, Chris Martin, sebagian besar telah menjauh dari pendidikan agama.
“Majelis Ulama Indonesia dilaporkan meminta promotor acara tersebut untuk memastikan band tersebut menahan diri dari tindakan atau pesan bertema LGBTQ+ dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif negara tersebut mengatakan bahwa pertunjukan tersebut akan tetap berjalan,” tulis majalah tersebut dalam artikelnya yang berjudul ‘Coldplay’s Jakarta Concert Causes Protests Over LGBTQ+ Support, Religious Views’.
Coldplay saat ini sedang melakukan tur dunia Music of the Spheres yang akan mengunjungi lima benua pada saat tur tersebut berakhir pada bulan September. Tur ini merupakan yang pertama sejak perilisan album Everyday Life tahun 2019, yang bertepatan dengan janji Chris Martin untuk tidak melakukan tur lagi sampai band tersebut dapat memastikan pertunjukannya ramah lingkungan.
Dalam turnya di Asia, Coldplay akan mengadakan konser pada 15 November di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Lebih dari 70.000 tiket terjual dalam waktu kurang dari dua jam ketika penjualan dibuka pada bulan Mei.