Indoissue.com – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dinilai memilki peluang kemenangan yang semakin terang. Sebab, perolehan elektabilitas yang diperoleh Menteri Pertahanan (Menhan) ini semakin melejit tinggi.
Direktur Operasional dan Data Strategis IPRC, Idil Akbar menilai tingginya elektabilitas Prabowo tidak terlepas dari persepsi masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap mantan Danjen Kopassus tersebut masih positif hingga saat ini.
Sehingga persepsi positif tersebut semakin memperbesar kans menang bagi Prabowo di Pilpres 2024.
“Dalam berbagai persepsi masyarakat atas Prabowo masih cukup tinggi,” ujar Idil dalam keterangannya, Minggu (19/11).
Selain itu, peluang menang bagi Prabowo juga semakin terbuka berkat dukungan dari para pemilih setia. Misalnya pada wilayah Jawa Barat, keunggulan yang positif selalu ditorehkan dalam beberapa hasil survei.
Bahkan Jawa Barat menyandang predikat sebagai wilayah yang setia mendukung Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut. Hingga saat ini Prabowo masih menjadi pilihan utama masyarakat Jawa Barat dalam menentukan kepemimpinan Indonesia selanjutnya.
Berkat dukungan masyarakat Jawa Barat ini, elektabilitas Prabowo secara nasional juga menempati posisi pertama. Pada hasil survei terekam jelas keunggulan Prabowo diantara dua kandidat lainnya.
Misalnya, terekam pada survei yang dihimpun oleh Poltracking Indonesia periode 28 Oktober-3 November 2023. Prabowo-Gibran terekam mendapatkan elektabilitas sebesar 40,2 persen dan unggul dari para pesaingnya.
Raihan elektabilitas Prabowo-Gibran 10,1 persen di atas duet koalisi PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan torehan 30,1 persen. Sementara pasangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berjarak 5,7 persen dari pasangan PDIP dengan perolehan 24,4 persen.
Hasil serupa juga terlihat dari survei yang dilakukan Populi Center periode 29 Oktober – 5 November 2023, pada simulasi tiga pasangan, Prabowo-Gibran mendapat elektabilitas 43,1 persen. Raihan itu unggul dari Ganjar-Mahfud dengan 23 persen, dan Anies-Muhaimin sebanyak 22,3 persen.
“Maka itu menurut saya ikut mempengaruhi kenapa Prabowo masih dilihat sebagai calon presiden yang cukup tinggi dalam soalan elektabilitas,” pungkasnya.