Indoissue.com – Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menitipkan pesan penting kepada Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, selama kunjungannya di Aceh. SBY memohon kepada Prabowo agar terus memelihara perdamaian di Aceh dan melanjutkan warisan keberhasilan yang telah dibangunnya jika Prabowo terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia dalam pemilu 2024.
Permintaan ini disampaikan oleh SBY di depan para ulama dan tokoh Aceh yang menghadiri kegiatan silaturahmi dan doa bersa-ma memperingati 19 tahun tsunami Aceh, di Hermes Palace Ho-tel, Banda Aceh, Selasa (26/12/2023). Permintaan ini kita ang-gap penting, karena menyangkut masa depan Aceh. Apalagi yang meminta adalah SBY dan yang diminta adalah Prabowo.
Semua orang di Aceh, sebagian besar rakyat Indonesia, dan ba-nyak penduduk dunia tahu, bahwa Presiden SBY bersama Wapres Ju-suf Kalla, berhasil melahirkan perdamaian dan membangun kembali Aceh yang porakporanda dihantam gempa dan tsunami 2004.
Lalu, orang yang diminta oleh SBY untuk menjaga dan merawat perdamaian di Aceh adalah Prabowo, Menteri Pertahanan RI yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus (1995-1998), ketika Aceh berstatus Daerah Operasi Militer (DOM) dengan sandi Opera-si Jaring Merah (1990-1998). Semakin penting pesan “rawat da-mai” itu dititipkan oleh SBY kepada Prabowo yang kini sedang ber-juang sebagai calon presiden Republik Indonesia.
Kembali ke sosok SBY, dalam pertemuan dengan para ulama dan tokoh Aceh Selasa kemarin, SBY menceritakan, saat peristiwa tsunami itu terjadi, dia baru dua bulan mengemban amanah seba-gai Presiden RI. Saat peristiwa itu juga, konflik di Aceh masih ber-gejolak. Pihaknya lalu berupaya mengakhiri konflik secara adil dan bermartabat. SBY lalu menginstruksikan kepada seluruh TNI untuk menurunkan senjata dan fokus menyelamatkan para korban.
“Waktu peristiwa tsunami, saya minta TNI untuk meletakkan senjatanya. Mari bahu-membahu membantu saudara yang men-jadi korban. Saya yakin dari GAM juga saat itu melakukan hal yang sama,” kenang SBY.
Karena hal itu pula, ia juga berpesan kepada Prabowo, jika mengemban amanah untuk memimpin Bangsa ini, agar tetap menjaga perdamaian yang sudah terjalin. Sebab menurut dia, untuk mencapai kesepakatan damai antara kedua belah pihak yang bertikai bukanlah perkara yang mudah.
“Perdamaian Aceh tidak datang dengan sendirinya. Proses-nya panjang, mengalami pasang dan surut. Saya menjadi salah satu pelaku sejarah, memohon dan meminta petunjuk kepada alim ulama untuk melahirkan perdamaian ini,” tambah SBY.
Mantan presiden ini mengaku, hampir semua kabupaten/kota di Aceh ia datangi untuk bertemu ulama, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas yang berharap agar konflik bisa dihentikan. Bah-kan ia juga berangkat keluar negeri, memohon dukungan perda-maian tersebut, dan puncaknya terjadi pada perjanjian Helsinki.
Harapan SBY kepada Prabowo ini sejalan dengan permintaan para ulama dan tokoh Aceh yang hadir dalam kegiatan itu. Tgk Mustafa Sarong atau Walidi mengungkapkan bahwa pihaknya senantiasa berharap melalui SBY dan Prabowo agar perdamai-an Aceh tetap terjaga. “Artinya tidak terputus di tengah jalan. Mudah-mudahan Bapak Prabowo jadi Presiden, tolong dicatat ini harapan ulama dan rakyat Aceh,” pintanya.
Berita “SBY Minta Prabowo Jaga Perdamaian Aceh” yang menjadi headlines media ini edisi Rabu (27/12/2023), disam-but hangat publik di Aceh. Muncul suara dari masyarakat, agar perdamaian tetap langgeng, maka semua pihak harus menepati janji. Tunaikan kesepakatan dan jangan melanggar janji.