Indoissue.com – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendorong penyelesaian konflik di Myanmar melalui cara-cara damai atau nonkekerasaan. Hal itu disampaikan Prabowo dalam konferensi pers usai perhelatan The 10th ASEAN Defence Minister’s Meeting atau ADMM Plus 2023.
Prabowo menyatakan, pihaknya terus mendorong penyelesaian pertikaian di Myanmar. “Kita semua mendorong Pemerintah Myanmar untuk mencari penyelesaian nonkekerasan terhadap rakyatnya sendiri,” kata Prabowo di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 November 2023.
ASEAN, menurut Prabowo, telah mempunyai konsensus tentang Myanmar. Dia berharap pemerintah Myanmar bisa ikut melaksanakan konsensus itu. “Meskipun ASEAN memiliki prinsip nonintervensi,” kata Prabowo.
Kendati begitu, Prabowo mengatakan organisasi di kawasan ini tak bisa mempengaruhi pemerintahan Myanmar secara langsung untuk menyelesaikan konflik. “Jadi apa pun yang terjadi di Myanmar adalah hak Myanmar dalam menentukan nasibnya sendiri,” ujarnya.
Prinsip nonintervensi, menurut Prabowo, membuaf ASEAN tidak ingin ikut campur di dalam masalah negara lain, termasuk penyelesaian konflil di Myanmar. “Tapi kita ingin gunakan pengaruhnya,” kata Prabowo.
Pada kesempatan itu, Prabowo juga mengatakan forum dialog seperti ADMM dan ADMM Plus memiliki nilai penting yang membuat sejumlah negara meminta bergabung. “Negara yang telah minta untuk ikut serta sebagai mitra antara lain Inggris, Prancis, Uni Eropa,” tuturnya.
Prabowo mengatakan, pihaknya akan membahas permintaan negara-negara itu untuk bergabung. Dia mengatakan semua keputusan di forum ini harus diambil secara konsensus. “Indonesia mendukung penambahan negara-negara itu karena melihat geopolitik dunia,” ucapnya.
Sejumlah kerja sama, menurut Prabowo, telah disepakati melalui forum pertemuan menteri pertahanan ini. Kerja sama itu antara lain di sektor maritim, kontra-terorisme, bantuan kemanusiaan, penanggulangan bencana, operasi pemeliharaan perdamaian, kedokteran militer dan keamanan siber.