Indoissue.com – Dalam menghadapi lima tahun ke depan, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, nomor urut 2, mengidentifikasi delapan isu utama yang bakal menjadi tantangan berat bagi Indonesia, hal ini di uraikan oleh Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran yaitu Rosan Roeslani.
Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, menguraikan bahwa tantangan ini dirumuskan berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan untuk periode 2024-2029.
Salah satu isu utama yang ditekankan adalah dampak perubahan iklim. September 2023 tercatat sebagai bulan terpanas, memunculkan risiko kekeringan dan hujan ekstrem yang dapat mengurangi produksi pangan dan meningkatkan harga serta kerawanan pangan.
Isu kedua adalah konflik bersenjata di Ukraina dan Palestina, yang saat ini telah mengganggu stabilitas rantai pasok global, mengakibatkan lonjakan harga pangan dan energi.
Selanjutnya, Rosan menyinggung potensi konflik di Laut Natuna Utara, terkait dengan rivalitas antara Indonesia dan China atas Taiwan, yang berpotensi mengancam rantai pasok pangan dan energi.
Isu keempat adalah pelemahan ekonomi global yang berpotensi mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia dan meningkatkan suku bunga, memberi tekanan pada nilai tukar Rupiah.
Rosan juga menyoroti disrupsi akibat kemajuan kecerdasan buatan sebagai tantangan kelima, yang menuntut percepatan peningkatan kapasitas tenaga kerja.
Isu keenam adalah kemungkinan munculnya pandemi baru karena perubahan iklim, yang tidak hanya mengancam manusia tetapi juga hewan dan tumbuhan.
Tantangan ketujuh yang dihadapi adalah memanfaatkan waktu bonus demografi Indonesia yang terbatas, untuk menghindari menjadi negara tua sebelum kaya.
Terakhir, Rosan selaku Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran menekankan pentingnya Indonesia untuk serius dalam mempercepat mekanisasi pertanian, mengingat tantangan peningkatan populasi sebagai isu kedelapan.
Rosan mengakhiri dengan menyatakan bahwa tantangan-tantangan ini sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo tentang kondisi global yang semakin menantang, termasuk perang, perubahan iklim, dan krisis pangan.